Archive for the '– w a k t u –' Category

08
Jan
10

lewat sebaris doa …

LEWAT SEBARIS DOA

lewat sebaris doa
kukumpulkan puing-puing dukamu
setelah gempa itu pergi
tak banyak yang tersisa
pada jejak-jejak itu
persis hanya namamu
yang tertaut maghrib
ah, maghrib baru saja datang
mengajak kau dan aku
berkelindan dalam sunyi

8 Januari 2010

07
Jan
10

selepas magribh …

SELEPAS MAGRIBH

dan suaramu lagi-lagi
melubangi hatiku dengan peluru
yang kau buat dari keringat
dan doa-doa

dan aku seperti sepi
yang menghilang selepas magribh
menjadi garis-garis mimpi
yang tumpah saat kau sujud
saat kau duduk
saat kau kembali merangkumkan
degup jantungmu jadi
dzikir-dzikir cinta

dan adzan memang hilang
membawa sholatmu jauh
ke ujung rindu
maka biarkanlah suaramu
bergaung dalam puisiku
membuat pecah jendela kata-kataku
memotong-motong habis
sakit dan dukaku

3 Desember 2009
4.49 pm
Bogor

29
Dec
09

tentang sore …

TENTANG SORE

akhirnya kita harus kembali menanam waktu
di tubuh kita, melingkupkan dingin
pada setiap jejak yang terpotong
menggelinjangkan mimpi jadi kata-kata baru
jadi serupa gairah yang merangkul kita
lalu kau ingin sore hanya
bertengger di dahan-dahan kecil
bersama burung, bersama angin
dan warna-warna usia
tapi aku sudah lama meninggalkan sore
tak bisa lagi membingkaikan senyummu
di tubuhnya

29 Desember 2009

16
Dec
09

baumu yang tersisa malam itu …


BAUMU YANG TERSISA MALAM ITU

mengapa aku masih juga
mencium baumu yang tersisa
di malam itu? seakan masa lalu
kembali datang setelah tahun-tahunku
dihinggapi kepedihan yang sama
apakah kau pun merasakan
jantungku yang berdegup lebih kencang
daripada air sungai? juga darahku
yang mengalir lebih deras dari waktu?
ah, bagaimana mungkin aku begitu bodoh
membiarkan baumu mengacak-acak
episode yang telah bertahun-tahun ini
kurapikan, sedangkan aku tahu
di tempat itu kau tinggal bau
yang kabur

16 Desember 2009
1.21 pm
Bogor

13
Dec
09

perempuan di pinggir jalan …

PEREMPUAN DI PINGGIR JALAN

dia masih ragu
apakah akan melangkah
melupakan waktu
atau kembali mengumpulkan
episode-episode lama
sementara bau bensin dan deru mobil
membuat jalan lebar itu serupa kenangan
yang tak ingin begitu saja dilupakan
ke manakah hujan itu pergi?
kini di antara kakinya
genangan air seperti
tanggal-tanggal tua
diam dan mati

13 Desember 2009
8.33 pm
Bogor

13
Dec
09

kata-kata di jendela…

KATA-KATA DI JENDELA

siapakah yang semalam
menidurkan kata-kata di jendela?
lagi-lagi membiarkan sakit hinggap
di antara doa-doaku yang kehilangan air mata
membuat berantakan sholat-sholatku
yang selalu dirapikan waktu
padahal aku baru mau mengais kata-kata itu
dalam sujudku sore ini
sambil berharap Tuhan mengembalikan
ruang tempat aku biasa berpuisi
tapi dia yang menidurkan kata-kata di jendela
telah menelusupkan batuk dalam sujudku
menjadi parasit yang memakan habis
doa-doaku

13 Desember 2009
3.2 pm
Bogor

04
Dec
09

insomnia …

INSOMNIA

aku tak bisa tidur
karena waktu terus saja
menyanyikan lagu-lagu lama
siapakah yang sedang ingin
mengenang masa lalu
di bawah langit Desember
yang berawan?
aku mungkin sudah lupa
dengan bentuk senyummu
tapi di kanvas-kanvas yang
kusimpan di mataku
masih ada warna-warna
tentang bahagiamu
maka biarkanlah aku nyenyak
karena esok aku harus
merangkum pagi

4 Desember 2009
2.22 am
Bogor

05
Nov
09

belajar bernyanyi ….

5-not-di-garis-kunci-g

BELAJAR BERNYANYI

sekuntum mimpi mengajariku bernyanyi
memainkan nada-nada
yang kau rawat setiap hari
mengubahnya jadi kunci-kunci
tempat kau tidurkan puisi-puisi
di dekat pasir
di jauh awan
di sepotong jalan
mimpi mengajariku bernyanyi
semga saja September berbaik hati
menyimpan satu tanggalnya
untukku

5 Okt, 7.51

03
Nov
09

meditasi filosofi …

2 cangkir

MEDITASI FILOSOFI

aku tatap bentuk duka yang kau gambarkan
dan hari jadi bergerak mundur,
menghitung-hitung bulan dan tahun
sampai akhirnya kembali ke tahun-tahun lalu.

masihkah kau ingat, Rania,
kalimat yang kau tulis sendiri di tanganmu?
apa yang akan terjadi dan apa yang telah terjadi
kemudian hanya menelusup ke balik kedua retinamu.
tentang sahabat, tentang cita-cita dan harapan,
apakah yang akhirnya hinggap di bulu matamu
dan menjadi puri tempat engkau tertidur.
ataukah seseorang di jauh mimpimu berkelakar tentang kehidupan
dan memberimu secangkir filsafat.

lalu bagaimana dengan hujan
yang tak kunjung menyiram kita
dan waktu yang tak juga menelan dunia.
apakah akhir segalanya telah lekat di wajah lazuardi,
atau kutuk bumi menciptakan mercusuar
yang menyuburkan kerinduan.

ah, apakah kau tahu, Rania,
seseorang yang mendekat menancapkan pelukan
dan menyuguhimu arti filsafat,
karena aku begitu ingin menemuinya.

2004

03
Nov
09

menyimpan suara …

app1349491254967093

MENYIMPAN SUARA

setelah malam ini jatuh di balik rumah,
izinkan aku mengingatmu pada lipatan kertas
dan buku-buku yang menyisakan tumpukan tugas.
izinkan pula aku mendengar suara ketika kau berdiri
di hadapan kami dan merebahkan kekesalan
di ruang-ruang pikiran.

aku ingin mencatat setiap gores lidahmu
yang menjejak di papan tulis
dan seandainya malam telah lari
aku ingin kembali mengingatnya
di pelukan redup cahaya.

aku ingin menatap hembus pasir di kedua korneamu
dan merekamnya pada lekukan paru-paruku yang sakit.
aku ingin menyimpan paru-paruku di jantungmu
dan membiarkan kau menyentuh degupnya.
tapi akankah malam kembali jatuh di balik lensa
hingga aku bisa menatap bulan
dan mendengar suaramu
di desiran angin?

April, 2004




Ore no Genjutsu ….

A place where you can find the words talk to you ...
Blog ini berisi karya-karya sastra seperti puisi, novel, cerpen, dan hal-hal sepele yang nggak penting .... ^_^. Untuk keterangan lebih lanjut klik menu "home".

Berkas …

Tanggal berapakah sekarang?

May 2024
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Jumlah KorbaN

  • 65,705 jiwa