NAK, JANGAN PERNAH JADI PELACUR
nak, sudah lama ibu cecap udara. napasmu masih juga menyebar di debur jantung. ingatkah kau, di mana ibu kubur ariarimu. ingatkah kau, berapa liter darah terbuang saat ibu menangis mendengar suara pertamamu. begitu mungil dan lemah. kau butuh ibu saat itu. makanya kusentuh kulitmu, kupeluk tangismu sambil kutanamkan doa-doa tentang masa depanmu.
sudah lama, Nak, kini lidahmu sudah berbeda. tak perlu lagi hanya menangis dan menangis jika kau ingin ibu mendekat. panggil saja. ibu akan di sana, memberimu rangkulan penuh cinta dan bahasa.
tapi hatihati, Nak, dunia sekarang jauh lebih luas, lebih gila. Orang-orang makin banyak. waktu makin sempit. akibatnya banyak yang mencuri waktu untuk kesenangannya sendiri. banyak juga yang menimbun waktu lalu dengan waktu itu mereka membuat ruang baru di dunia. sebuah ruang di mana mereka bisa menghabiskan waktu sepuasnya, sepuas-puas gairah yang mereka miliki.
Nak, lihatlah dirimu, sudah cukup dewasa tuk menyelami dunia. mereka yang seusiamu sudah banyak yang gila. sudah banyak yang menjual rambut hingga keringat demi nafsu atau entah demi apa.
Nak, jangan pernah kau jadi pelacur.
ibu menyisakan doadoa untukmu. bacalah saat malam dan menangislah. ibu akan mendengarmu.
April, 2005
Komen-komen …